Wednesday, June 22, 2016

Rangkuman PLBJ Kelas III BAB I Keindahan Sekolah dan Lingkungan Sekitarnya


Kebersihan Kelas
  • Kebersihan dan Keindahan ruang kelas harus dijaga agar murid-murid dapat belajar dengan tenang dan nyaman
  • Kebersihan dan keindahan sekolah menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah yaitu murid, guru, penjaga sekolah dan kepala sekolah
  • Cara menjaga kebersihan dan keindahan sekolah adalah dengan melaksanakan tugas piket kebersihan, menanam dan merawat tanaman sekolah dan menata benda-benda yang terdapat di sekolah
Sikap murid yang bertanggung jawab terhadap kebersihan kelas adalah:
  • Melaksanakan tugas piket dengan baik
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Tidak mencoret-coret meja, kursi dan tembok
  • Merawat tanaman yang ada
  • Mengatur benda-benda yang ada di ruang kelas
  • Menjaga kebersihan kamar mandi dan WC sekolah
Perpustakaan adalah ruang untuk membaca dan meminjam buku

Gemar membaca buku dan menambah ilmu pengetahuan

Laboratorium adalah ruang untuk melakukan percobaan dan praktik pelajaran

Ruang UKS adalah tempat untuk memberikan pertolongan kepada murid yang sakit

Tanaman di sekolah perlu dirawat dengan cara:
  • Menyiram dan memupuk tanaman secara teratur
  • Membersihkan tumbuhan liar di sekitar tanaman
  • Memangkas tanaman secara teratur
  • Memberantas hama tanaman
Kebon di sekolah bisa ditanami sayur-sayuran seperti tanaman obat-obatan
Tanaman obat misalnya: jahe, kunyit, sirih, temu lawak
Tanaman buah: jeruk, mangga dan pisang
Tanaman sayur: cabai, tomat, bayam

Cara merawat tanaman:
  • Menyiram di musim kemarau
  • Membersihkan tumbuhan liar di sekitar pagar hidup
  • Memangkas pagar hidup secara teratur
  • Memberantas hama tanaman
 
Cara merawat tembok di sekolah:
  • Mengecat tembok sedikitnya setahun sekali
  • Murid tidak boleh mencoret-coret tembok pagar
  • Murid tidak boleh menggosok sepatu pada tembok
  • Murid tidak boleh memanjat tembok pagar
Ruang UKS: Ruang Usaha Kesehatan Sekolah

Ciri ruang kelas bersih dan indah:
  • Tiada sampah berserakan
  • Kaca dan jendela tidak berdebu
  • Tembok tidak terdapa coretan
  • Meja dan kursi tidak dicoret
  • Meja dan kursi tertata rapih
  • Benda dan hiasan kelas tertata rapih
Lihat juga
  • Soal PLBJ - Kebersihan Sekolah
http://ringkasankejadian.blogspot.co.id/2016/08/soal-plbj-kelas-3-sd-kebersihan-sekolah.html

Soal Latihan Kimia



22. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan .Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit.

23. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit.

24. Ciri-ciri larutan elektrolit berdasarkan pengamatan lampu dan elektroda
Larutan elektrolit bila diuji dengan alat uji elektrolit lampu dan elektroda, maka larutan akan menyebabkan alat lampu menyala. Apabila setelah disambungkan ke alat lampu tetapi lampu tidak menyala maka larutan tersebut tidak mengandung elektrolit
25. Daya hantar listrik dalam larutan ditentukan oleh daya hantar listrik dalam larutan ditentukan oleh senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air
26. Sebutkan nilai derajat ionisasi/dissosiasi (ά)untuk larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit!
·         Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά) = 1
·         Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < ά > 1.
·         Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion ).
27. Sebutkan contoh-contoh larutan elektrolit kuat!
Asam – asam kuat
Basa – basa kuat
Garam – garam yang mudah larut

28. Sebutkan contoh-contoh larutan elektrolit lemah!
Asam – asam lemah
Garam – garam yang sukar larut
Basa – basa lemah

29. Sebutkan contoh-contoh larutan non elektrolit! larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol
30. Manakah yang lebih kuat daya hantar listriknya:
a) HCI 1 M dengan HCI 2M
b) HCI 1M dengan H2SO4, 1 M, sama kuat
c) HNO3 1m dengan CH3COOH 1M
d) CO(NH2)2 2m dengan H2SO4 1M

Ulasan Singkat mengenai Bahan Bakar Solar



Pendahuluan
Minyak Bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia modern saat ini.  Bahan Bakar untuk kendaraan bermotor (BBM) seperti Premium, Pertamax, Solar merupakan hasil olahan dari Minyak Bumi. Minyak Bumi yang diambil dari pertambangan Sumur Minyak sebelum diolah menjadi minyak yang kita kenal sekarang ini adalah berbentuk cairan kental dan berwarna coklat gelap atau berwarna kehijauan.
Banyak orang sebelum membeli kendaraan mobil mempertimbangkan bahan bakar yang dipakai oleh mobil tersebut.Salah satu bahan bakar yang banyak dipakai oleh mesin kendaraan umum adalah bahan bakar solar.
Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih (Pertamina: 2005). Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin Diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 rpm), yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsungdalam dapur-dapur kecil yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih. Minyak solar ini biasa disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel (Pertamina: 2005).

Negara-Negara Penghasil Solar
Berdasarkan Investopedia, Negara penghasil minyak terbesar di dunia adalah Amerika Serikat dengan hasil produksinya sebesar 12,31 juta barrel per hari. Meskipun penghasil minyak Terbesar di Dunia, Amerika Serikat bukanlah anggota OPEC, karena hasil minyak bumi tersebut banyak dikonsumsi di dalam negaranya sendiri. Urutan kedua ditempati oleh Arab Saudi yang merupakan anggota OPEC dengan jumlah produksi 11,59 juta barrel per hari. Sedangkan Rusia menempati urutan ketiga dengan jumlah produksi minyak bumi sebesar 10,53 barrel per hari.
Berikut ini adalah Daftar 10 Negara Penghasil Minyak Terbesar di Dunia beserta jumlah produksi dalam barrel per hari atau disingkat dengan bbl/d (barrel per day).
1.    Amerika Serikat
Produksi : 12,31 juta barel per hari
Benua : Amerika Utara
Keterangan : Bukan Anggota OPEC
2.    Arab Saudi
Produksi : 11,59 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC
3.    Rusia
Produksi : 10,53 juta barel per hari
Benua : Asia dan Eropa
Keterangan : Bukan Anggota OPEC
4.    China
Produksi : 4,46 juta barel per hari
Benua : Asia
Keterangan : Bukan Anggota OPEC
5.    Kanada
Produksi : 4,07 juta barel per hari
Benua : Amerika Utara
Keterangan : Bukan Anggota OPEC
6.    Uni Emirat Arab
Produksi : 3,23 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC
7.    Iran
Produksi : 3,19 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC
8.    Irak
Produksi : 3,06 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC
9.    Meksiko
Produksi : 2,91 juta barel per hari
Benua : Amerika Utara
Keterangan : Bukan Anggota OPEC
10.  Kuwait
Produksi : 2,81 juta barel per hari
Benua : Asia (Timur Tengah)
Keterangan : Anggota OPEC

Provinsi Kalimantan Timur termasuk provinsi penghasil minyak bumi paling besar di Indonesia termasuk sebagai penyedia solar industri. sehingga banyak terdapat perusahaan-perusahaan sebagai agen solar industri.

Skema proses pembuatan BBM
Proses diawali dengan pencarian minyak bumi, lalu kalau sudah ketemu minyaknya dan isinya cukup banyak, dilanjutkan dengan pemompaan. Tentunya prosesnya tak hanya dipompa saja, setelah itu masih perlu pemisahan dengan air dan kotoran lainnya. Untuk sumur-sumur yang sudah tua dan hasil minyak sudah menurun, perlu ditambahkan teknologi untuk mengambil sisa-sisa minyak yang masih terperangkap di batu-batuan. Teknologinya disebut Enhanched Oil Recovery bisa dengan penambahan uap panas, cairan surfaktan, gas Karbon Dioksida atau bahan kimia lain.

Tentang Bahan Bakar Solar
Berdasarkan informasi dari Ensiklopedia Britannica, minyak bumi diperkirakan pertama kali ditemukan pada 5000 tahun SM oleh bangsa Asyiria, Sumeria, dan Babilonia kuno. Cara mendapatkan minyak bumi tersebut tidak dilakukan dengan cara pemboran yang sama dengan era saat ini, akan tetapi bangsa-bangsa tersebut memperoleh minyak bumi dengan mengambilnya di permukaan bumi karena minyak bumi tersebut merembes sampai ke permukaan. Bangsa-bangsa tersebut memanfaatkan minyak bumi sebagai obat luka, pencahar, atau pembasmi kutu.
Berkembangnya teknologi yang ada saat ini, menyebabkan perkembangan sarana dengan menggunakan bahan bakar minyak bumi juga ikut berkembang, contohnya kendaraan bermotor. Perkembangan ini juga menyebabkan pemisahan jenis bahan bakar minyak yang semakin beragam. Crude oil atau minyak mentah didestilasi menjadi beberapa fraksi bahan bakar seperti bensin, solar, minyak tanah, hingga aspal.
Solar adalah salah satu jenis bahan bakar yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi, pada dasarnya minyak mentah dipisahkan fraksi-fraksinya pada proses destilasi sehingga dihasilkan fraksi solar dengan titik didih 250°C sampai 300°C. Kualitas solar dinyatakan dengan bilangan cetane (pada bensin disebut oktan), yaitu bilangan yang menunjukkan kemampuan solar mengalami pembakaran di dalam mesin serta kemampuan mengontrol jumlah ketukan (knocking), semakin tinggi bilangan cetane ada solar maka kualitas solar akan semakin bagus.

Karakteristik Solar
Solar merupakan salah satu dari 3 jenis minyak diesel. Minyak diesel sendiri merupakan hasil produk kelas desitilasi tengah. Yakni dari proses destilasi penyulingan minyak mentah (crude oil). Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai solar, akan terlebih dahulu dikemukakan beberapa perkara penting mengenai minyak diesel.
Sebagai bahan bakar, tentunya solar memiliki karakteristik tertentu sama halnya dengan jenis bahan bakar lainnya. berikut karakteristik yang dimiliki fraksi solar:
·         Tidak berwarna atau terkadang berwarna kekuning-kuningan dan berbau.
·         Tidak akan menguap pada temperatur normal.
·         Memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bensin dan kerosen.
·         Memiliki flash point (titik nyala) sekitar 40°C sampai 100°C.
·         Terbakar spontan pada temperatur 300°C.
·         Menimbulkan panas yang tinggi sekitar 10.500 kcal/kg.
Pada umumnya solar digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel ataupun peralatan-peralatan industri lainnya. Agar menghasilkan pembakaran yang baik, solar memiliki syarat-syarat agar memenuhi standar yang telah ditentukan.
Berikut persyaratan yang menentukan kualitas solar:
·         Mudah terbakar.
·         Tidak mudah mengalami pembekuan pada suhu yang dingin.
·         Memiliki sifat anti knocking dan membuat mesin bekerja dengan lembut.
·         Solar harus memiliki kekentalan yang memadai agar dapat disemprotkan oleh ejector di dalam mesin.
·         Tetap stabil atau tidak mengalami perubahan struktur, bentuk dan warna dalam proses penyimpanan.
·         Memiliki kandungan sulfur sekecil mungkin, agar tidak berdampak buruk bagi mesin kendaraan serta tidak menimbulkan polusi.

Senyawa Bahan Bakar Solar/Diesel
Bahan bakar mesin diesel sebagian besar terdiri dari senyawa hidrokarbon dan senyawanonhidrokarbon. Senyawa hidrokarbon yang dapat ditemukan dalam bahan bakar diesel antaralain parafinik, naftenik, olefin dan aromatik. Sedangkan untuk senyawa nonhidrokarbon terdiridari senyawa yang mengandung unsur non logam, yaitu S, N, O dan unsur logam seperti vanadium, nikel dan besi. ASTM mengklasifikasikan bahan bakar diesel menjadi tiga tingkatan,yaitu :
Tingkat 1-D - Merupakan bahan bakar yang volatile untuk mesin dengan perubahan kecepatan dan loading yang berfrekuensi, misalnya untuk kendaraan bermotor.
Tingkat 2-D - Merupakan bahan bakar dengan volatilitas lebih rendah untuk mesin industri, mesin kapal laut dan lokomotif.
Tingkat 4-D - Bahan bakar dengan volatilitas lebih rendah untuk mesin berkecepatan rendah dan sedang.

Karateristik Umum Minyak Diesel
Karakteristik yang umum perlu diketahui untuk menilai kinerja bahan bakar diesel antara lain viskositas, angka setana, berat jenis, titik tuang, nilai kalor pembakaran, volatilitas, kadar residu karbon, kadar air dan sedimen, indeks diesel, titik embun, kadar sulfur, dan titik nyala.
Viskositas
Viskositas adalah tahanan yang dimiliki fluida yang dialirkan dalam pipa kapiler terhadap gaya gravitasi, biasanya dinyatakan dalam waktu yang diperlukan untuk mengalir pada jarak tertentu. Jika viskositas semakin tinggi, maka tahanan untuk mengalir akan semakin tinggi. Karakteristik ini sangat penting karena mempengaruhi kinerja injektor pada mesin diesel. Atomisasi bahan bakar sangat bergantung pada viskositas, tekanan injeksi serta ukuran lubang injektor. Viskositas yang lebih tingi akan membuat bahan bakar teratomisasi menjadi tetesan yang lebih besar dengan momentum tinggi dan memiliki kecenderungan untuk bertumbukan dengan dinding silinder yang relatif lebih dingin. Hal ini menyebabkan pemadaman flame dan peningkatan deposit dan emisi mesin.
Angka Setana
Angka setana menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menyala sendiri (auto ignition). Skala untuk angka setana biasanya menggunakan referensi berupa campuran antara normal setana (C16H34) dengan alpha methyl naphtalene (C10H7CH3) atau dengan heptamethylnonane (C16H34). Normal setana memiliki angka setana 100, alpha methyl naphtalene memiliki angka setana 0, dan heptamethylnonane memiliki angka setana 15. Angka setana suatu bahan bakar biasanya didefinisikan sebagai persentase volume dari normal setana dengan campurannya tersebut.
Berat Jenis
Berat jenis menunjukkan perbandingan berat per satuan volume, karakteristik ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per satuan volume bahan bakar. Berat jenis bahan bakar diesel diukur dengan menggunakan metode ASTM D287 atau ASTM D1298 dan mempunyai satuan kilogram per meter kubik (kg/m3).
Berat Jenis
Berat jenis menunjukkan perbandingan berat per satuan volume, karakteristik ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per satuan volume bahan bakar. Berat jenis bahan bakar diesel diukur dengan menggunakan metode ASTM D287 atau ASTM D1298 dan mempunyai satuan kilogram per meter kubik (kg/m3).


Nilai Kalor Pembakaran
Nilai kalor pembakaran menunjukkan energi kalor yang dikandung dalam tiap satuan massa bahan bakar. Nilai kalor dapat diukur dengan bomb kalorimeter kemudian dimasukkan dalam rumus : Nilai Kalor (kcal/kg) = {8100 C + 3400 ( H – O/8)} : 100
Volatilitas
Volatilitas adalah sifat kecenderungan bahan bakar untuk berubah fasa menjadi fasa uap. Tekanan uap yang tinggi dan titik didih yang rendah menandakan tingginya volatilitas.
Kadar Residu Karbon
Kadar residu karbon menunjukkan kadar fraksi hidrokarbon yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari range bahan bakar. Adanya fraksi hidrokarbon ini menyebabkan menumpuknya residu karbon dalam ruang pembakaran yang dapat mengurangi kinerja mesin. Pada temperatur tinggi deposit karbon ini dapat membara, sehingga menaikkan temperatur silinder pembakaran.
Kadar Air dan Sedimen
Pada negara yang mepunyai musim dingin kandungan air yang terkandung dalam bahan bakar dapat membentuk kristal yang dapat menyumbat aliran bahan bakar. Selain itu, keberadaan air dapat menyebabkan korosi dan pertumbuhan mikro organisme yang juga dapat menyumbat aliran bahan bakar. Sedimen dapat menyebabkan penyumbatan juga dan kerusakan mesin.
Indeks Diesel
Indeks diesel adalah suatu parameter mutu penyalaan pada bahan bakar mesin diesel selain angka setana. Mutu penyalaan dari bahan bakar diesel dapat diartikan sebagai waktu yang diperlukan untuk bahan bakar agar dapat menyala di ruang pembakaran dan diukur setelah penyalaan terjadi. cara menentukkan indeks diesel dari suatu bahan bakar mesin diesel dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini  Indeks Diesel = {Titik Anilin (oF) x API Gravity} : 100
Titik Embun
Titik embun adalah suhu dimana mulai terlihatnya cahaya yang berwarna suram relatif terhadap cahaya sekitarnya pada permukaan minyak diesel dalam proses pendinginan. Karakteristik ini ditentukan dengan menggunakan metoda ASTM D97.
Kadar Sulfur
Kadar sulfur dalam bahan bakar diesel dari hasil penyulingan pertama (straight-run) sangat bergantung pada asal minyak mentah yang akan diolah. Pada umumnya, kadar sulfur dalam bahan bakar diesel adalah 50-60% dari kandungankandungan dalam minyak mentahnya. Kandungan sulfur yang berlebihan dalam bahan bakar diesel dapat menyebabkan terjadinya keausan pada bagian-bagian mesin. Hal ini terjadi karena adanya partikel-partikel padat yang terbentuk ketika terjadi pembakaran dan dapat juga disebabkan karena keberadaan oksida belerang seperti SO2 dan SO3. Karakteristik ini ditentukan dengan menggunakan metode ASTM D1551.
Titik nyala ( flash point)
Titik nyala adalah titik temperatur terendah dimana bahan bakar dapat menyala. Hal ini berkaitan dengan keamanan dalam penyimpanan dan penanganan bahan bakar.